haritz firmandita
seorang yang aku percaya untuk bertanggung jawab atas hidupku kelak
cita cita besarku, salah satunya adalah jadi menantu orang tuanya haritz
dia adalah bahagiaku
dia adalah separuh hati dan otakku
dia manis, tinggi, bertanggung jawab, berani, tegas, berjiwa kepemimpinan, orang baik
baik sekali, kadang kadang baby face, lucu
masih banyak hal yang belum aku ketahui tentang dirinya
tetapi aku mencoba untuk memahaminya
kali ini aku ga bikin bahasa secara resmi
karena ini cuma curhatan aja
terserah orang mau bilang aku alay atau gimana
tapi yang jelas, dia hidup dan matiku
meskipun aku masih terbilang masih remaja
aku udah cukup 1 selamanya
aku baru merasakan pacaran yg bener ya sama dia
dan aku ga mau kalo harus lepas sama dia
dan kalo misal aku lepas sama dia
pasti aku harus cari gantinya
disisi lain, pasti aku cari orang yg persis kayak dia
dan harus mengenal orang baru
iya kalau aku cocok sama orang baru
pasti aku galau lagi gara gara keinget haritz
dan apa yang terjadi
pasti baliknya juga ke haritz, gabakal bisa move on sama dia
aku terima semua apa yang dia miliki
entah dia kasar
entah dia cuek
aku cinta sama dia sepenuhnya
aku suka ketidak sempurnaannya yang sempurna
aku percaya dia lebih dari apapun
aku rela apapun buat kebaikan haritz
tapi kenapa selalu aku bikin masalah
selalu aku yg membuatnya jengkel
marah
badmood
galak
kasar
itu semua karena ulahku sendiri
sudah terpatok di pikiranku,
setiap kali dia sakit, aku ikutan sakit
aku gapernah tega liat dia sakit
tp kenapa aku selalu bikin dia sakit
aku takut dia muak denganku
tapi terlambat sudah
sekitar 9 oktober lalu dia sudah mengatakan itu
hal yang aku takutkan akhirnya terjadi
dan rasanya itu sakit banget
dan yang paling jengkel
aku sakit hati karena ulahku sendiri
aku benci diriku
aku dendam dengan kecerobohanku
aku bosan dengan hidupku
aku bosan dengan diriku sendiri
aku lelah menghadapi kesalahanku
aku wanita bodoh
wanita ceroboh, ga punya hati, ga berpikir panjang, ga peka
ga pengertian, aku benar benar wanita dibawah tidak sempurna
aku hanya bisa tulus mencintainya
121014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar