Di pagi yang cerah. Sekolah Gadis sedang mengadakan jalan santai. Yang diikuti dengan seluruh siswa siswi di sekolah tersebut. Saat itu, Gadis berpasangan dengan sahabatnya yang bernama Lia. Mereka berbaris diurutan ke-dua dari belakang digolongan perempuan.
Pada saat di pinggir jalan, banyak siswa yang bergurau, membicarakan sesuatu, bermain handphone, mendengarkan musik, dan masih banyak kegiatan yang mereka lakukan pada saat jalan santai. Gadis dan Lia sedang membicarakan komik yang mereka sukai. Banyak guru-guru yang ikut siswa siswi yang sedang jalan santai untuk menjaga dan menunjukkan rute untuk jalan santai.
Karena Gadis dan Lia sangat menikmati jalan santai, mereka hampir dibarisan terakhir. Di barisan terakhir didampingi oleh Pak Bambang, guru olah raga di sekolah Gadis. Pada saat Gadis asik membicarakan komik yang ia sukai, tiba-tiba Gadis melihat sesuatu yang membuat ia tertarik untuk melihatnya.
"Ayo ya, aku pengen kesana!", kata Gadis sambil menarik tangan seseorang tanpa melihat tangan siapa yang ia tarik. Dia merasa tangan Lia yang begitu kasar dan besar. Setelah ia melihat tangan tersebut, ia terkejut. Bahwa tangan yang ditarik olehnya bukan tangan Lia melainkan tangan Pak Bambang, guru olah raga Gadis. Gadis pun malu dan tertawa merasakan tingkah lakunya yang ceroboh. Teman-teman Gadis yang ada di sekitar juga ikut menertawakan hal konyol yang dilakukan Gadis.
"Kenapa Dis, kok tarik-tarik tangan bapak?", tanya Pak Bambang sambil tertawa.
"Maaf pak, saya kira temen saya Lia, hehe", jawab Gadis sambil tertawa kecil.
Karena Gadis merasa malu dengan kejadian tersebut, dia berjanji tidak akan ceroboh lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar